Gerakan mutu total memiliki akar dalam studi waktu dan studi
gerakan yang dilakukan oleh Frederick W. Taylor pada tahun 1920-an. Untuk
menjaga mutu agar tidak jatuh melalui berbagi celah, perlu diciptakan suatu
departemen mutu secara terpisah dan hanya bertanggung jawab pada mutu.
Konsep mutu total sebagai suatu pendekatan untuk melakukan
bisnis mulai diterima secara luas di Amerika Serikat pada akhir tahun 1980-an
dan awal 1990-an. Akan tetapi, unsur-unsur individual dari konsep tersebut
seperti penggunaan data statistik, kerja kelompok, dan keterlibatan karyawan
telah dimanfaatkan oleh organisasi-organisasi visioner selama bertahun-tahun.
Saat ini konsep Total Quality Management sebagai upaya untuk meningkatkan
kinerja, kualitas dan produktivitas organisasi perusahaan telah
berkembang dan diimplementasikan.
berkembang dan diimplementasikan.
Total Quality Management adalah sebuah filosofi yang
melibatkan setiap pelaku organisasi atau usaha dalam sebuah usaha perbaikan
secara terus menerus untuk memperbaiki kualitas dan mencapai kepuasan
pelanggan. Dari definisi TQM tersebut ada tiga kunci utama dalam pelaksanaan
TQM yaitu:
1. Continous improvement (perbaikan terus-menerus),
2. Keterlibatan seluruh anggota dalam organisasi,
3. Kepuasan pelanggan (usaha untuk memenuhi atau bahkan
melebihi ekspektasi dari pelanggan.
TQM memfokuskan proses atau sistem pencapaian tujuan
organisasi, dengan dimulai dariproses perbaikan mutu, maka TQM diharapkan dapat
mengurangi peluang membuat kesalahan dalam menghasilkan produk, karena produk
yang baik adalah harapan pelanggan. Jadi, rancangan produk diproses sesuai
dengan prosedur dan teknik untuk mencapai harapan pelanggan.
Perintis Mutu Total
Mutu total bukan hanya satu konsep yang berdiri sendiri.
Konsep itu merupakaqn sejumlah konsep terkait yang diikat untuk menciptakan
satu pendekatan komprehensif terhadap pelaksanaan bisnis.banyak orang yang
menumbang cara-cara yang berarti bagi perkembangan berbagai konsep yang umum
dikenal sebagai mutu total.
1. W. Edwards Deming
Daur Deming, dikembangkan untuk menghubungkan produksi dari
sebuah produk dengan kebutuhan konsumen dan memfokuskan sumber daya semua
departemen (riset, rancangan, produksi, pemasaran) dalam sebuah usaha
kooperatif untuk mencapai tujuan tersebut. Daur Deming mengemukakan hal-hal
berikut:
· Lakukanlah riset konsumen dan gunakanlah riset tersebut
dalam merencanakan produk (perencanaan)
· Hasilkanlah produk (lakukan)
· Periksalah produk untuk memastikan bahwa produk tersebut
dibuat sesuai dengan rencana (periksalah)
· Pasarkan produk (bertindaklah)
· Analisislah bagaimana produk diterima pasar dilihat dari
segi mutu, biaya, dan kriteriaanalisis lain (analisislah)
Empat Belas Poin Deming, Dr. Deming mengembangkan 14 poin
yang menggambarkan apa yang perlu bagi sebuah bisnis untuk bertahaqn hidup dan
mampu bersaing.
Poin-poin tersebut adalah sebagai berikut:
1)
Ciptakanlah
konstanta tujuan kea rah perbaikan produk dan jasa untuk bersaing, tetaplah
dalam bisnis, dan berikanlah pekerjaan.
2) Ambilah filosofi baru. Manajemen harus belajar
bahwa itu merupakan satu ekonomi baru dan siap untuk menantang, pelajarilah
tanggung jawab mereka, dan ambilah kepemimpinan untuk perubahan.
3) Berhentilah bergantung pada inspeksi untuk
mencapai mutu. Bangunlah mutu dari awal.
4) Berhentilah mengimbali kontrak berdasarkan
permintaan yang rendah.
5) Perbaikilah terus-menerus dan selalu sistem
produk dan jasa, untuk meningkatkan mutu dan produktivitas, dan demikian secara
konstan mengurangi biaya.
6) Adakanlah pelatihan ditempat kerja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar