Jumat, 28 Desember 2012

Total Quality management



Gerakan mutu total memiliki akar dalam studi waktu dan studi gerakan yang dilakukan oleh Frederick W. Taylor pada tahun 1920-an. Untuk menjaga mutu agar tidak jatuh melalui berbagi celah, perlu diciptakan suatu departemen mutu secara terpisah dan hanya bertanggung jawab pada mutu.
Konsep mutu total sebagai suatu pendekatan untuk melakukan bisnis mulai diterima secara luas di Amerika Serikat pada akhir tahun 1980-an dan awal 1990-an. Akan tetapi, unsur-unsur individual dari konsep tersebut seperti penggunaan data statistik, kerja kelompok, dan keterlibatan karyawan telah dimanfaatkan oleh organisasi-organisasi visioner selama bertahun-tahun. Saat ini konsep Total Quality Management sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja, kualitas dan produktivitas organisasi perusahaan telah 
berkembang dan diimplementasikan.


Total Quality Management adalah sebuah filosofi yang melibatkan setiap pelaku organisasi atau usaha dalam sebuah usaha perbaikan secara terus menerus untuk memperbaiki kualitas dan mencapai kepuasan pelanggan. Dari definisi TQM tersebut ada tiga kunci utama dalam pelaksanaan TQM yaitu:
1. Continous improvement (perbaikan terus-menerus),
2. Keterlibatan seluruh anggota dalam organisasi,
3. Kepuasan pelanggan (usaha untuk memenuhi atau bahkan melebihi ekspektasi dari pelanggan.


TQM memfokuskan proses atau sistem pencapaian tujuan organisasi, dengan dimulai dariproses perbaikan mutu, maka TQM diharapkan dapat mengurangi peluang membuat kesalahan dalam menghasilkan produk, karena produk yang baik adalah harapan pelanggan. Jadi, rancangan produk diproses sesuai dengan prosedur dan teknik untuk mencapai harapan pelanggan.
Perintis Mutu Total
Mutu total bukan hanya satu konsep yang berdiri sendiri. Konsep itu merupakaqn sejumlah konsep terkait yang diikat untuk menciptakan satu pendekatan komprehensif terhadap pelaksanaan bisnis.banyak orang yang menumbang cara-cara yang berarti bagi perkembangan berbagai konsep yang umum dikenal sebagai mutu total.
1. W. Edwards Deming
Daur Deming, dikembangkan untuk menghubungkan produksi dari sebuah produk dengan kebutuhan konsumen dan memfokuskan sumber daya semua departemen (riset, rancangan, produksi, pemasaran) dalam sebuah usaha kooperatif untuk mencapai tujuan tersebut. Daur Deming mengemukakan hal-hal berikut:
· Lakukanlah riset konsumen dan gunakanlah riset tersebut dalam merencanakan produk (perencanaan)
· Hasilkanlah produk (lakukan)
· Periksalah produk untuk memastikan bahwa produk tersebut dibuat sesuai dengan rencana (periksalah)
· Pasarkan produk (bertindaklah)
· Analisislah bagaimana produk diterima pasar dilihat dari segi mutu, biaya, dan kriteriaanalisis lain (analisislah)

Empat Belas Poin Deming, Dr. Deming mengembangkan 14 poin yang menggambarkan apa yang perlu bagi sebuah bisnis untuk bertahaqn hidup dan mampu bersaing.
Poin-poin tersebut adalah sebagai berikut:
1)      Ciptakanlah konstanta tujuan kea rah perbaikan produk dan jasa untuk bersaing, tetaplah dalam bisnis, dan berikanlah pekerjaan.
2)  Ambilah filosofi baru. Manajemen harus belajar bahwa itu merupakan satu ekonomi baru dan siap untuk menantang, pelajarilah tanggung jawab mereka, dan ambilah kepemimpinan untuk perubahan.
3) Berhentilah bergantung pada inspeksi untuk mencapai mutu. Bangunlah mutu dari awal.
4) Berhentilah mengimbali kontrak berdasarkan permintaan yang rendah.
5)  Perbaikilah terus-menerus dan selalu sistem produk dan jasa, untuk meningkatkan mutu dan produktivitas, dan demikian secara konstan mengurangi biaya.
6)  Adakanlah pelatihan ditempat kerja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar